Acapella Mataraman adalah karya musik yang  mengolah berbagai kemungkinan suara yang dihasilkan oleh mulut. Dengan mengangkat spirit musik tradisi nusantara yang dikemas menjadi musik yang unik dinamis dan kreatif. Pemahaman kata Acapella mengacu pada bentuk permainan musik atau nyanyian tanpa instrumen, sedangkan kata Mataraman selain sebagai wujud identitas baru atas interpretasi acapella itu sendiri (me-lokal-kan), juga merujuk pada permainan komedi gaya dagelan mataraman yang melahirkan humor-hunor segar yang dikenal dengan guyon maton parikeno. Kekuatan logika bunyi dengan lirik nakal namun cerdas inilah yang menjadi daya tarik utama Acapella Mataraman. Dan kekuatan logika bunyi versi Pardiman ini selalu hadir dengan segar dan apresiatif, walaupun tak ada niat sama sekali untuk ikut menjajah lahan produktif para komedian, sebab Acapella Mataraman adalah musik, bukan lawak ataupun dagelan. Jika toh lucu itu efek dari kecerdasan Acapella Mataraman dalam bermusik.

Didukung oleh :
1.   Eny Lestari
2.   Lana Daruningtyas
3.   Mala
4.   Dilania Sudiyatmala
5.   Dani
6.   Fajar
7.   Eko Purnomo
8.   Rico Andri Atmoko
9.   Areksa Wono Setya Pangaribowo
10. Panji Ndaru Tutuko
11. Surya Aji Tutuko
12. Ino Widiatmoko
13. Shandro Wisnu Aji

Team work :
Pardiman Djoyonegoro
Purwanto Olie
Ambrosius Dian
Lintang Raditya
Sisca Rustiati

Lewat Acapella Mataraman, Pardiman mencoba memberi warna lain dalam khasanah musik Indonesia. Pardiman yang dikenal lihai mengekplorasi potensi bunyi yang dihasilkan mulut manusia, kembali suntuk dalam sebuah proses bermusik yang murah meriah. Dalam arti kata cukup bermusik lewat media mulut,  tak perlu alat musik yang mewah dan ribet. Dari mulut, oleh mulut dan untuk mulut. Itulah Accapella Mataraman.

Setiap kali Accapella Mataraman mengemas orkestra mulutnya dengan pemanggungan yang teatrikal. Kekuatan komposisi bunyi dan lirik nakal namun cerdas yang menjadi daya tarik utama Accapella Mataraman selama ini, dipermanis penampilannya dengan penghadiran peristiwa panggung yang lebih kontekstual dan serius namun tetap segar, sehingga Accapella Mataraman hadir lebih menghibur dan bercerita. Kekuatan logika bunyi versi Acapella Mataraman ini hadir untuk memuaskan hasrat publik penikmat pertunjukan yang masih cenderung haus akan bentuk pertunjukan yang bersifat popular dan berbumbu humor maupun komedi.

Segala macam hal tentang pemanggungan telah lebur dan didamaikan oleh Acapella Mataraman, tentu saja hal ini lebih mengukuhkan image Accapella Mataraman sebagai penyaji musik alternatif yang penuh inovasi dan juga tetap ramah terhadap penikmat dan penggemarnya.

 

MAKSUD DAN TUJUAN
1. Upaya melestarikan dan mengembangkan kesenian.
2. Memberikan hiburan segar kepada masyarakat.
3. Mendinamisir dan memperkaya bentuk pertunjukan.
4. Memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata dan budaya.

 

KONSER EXPERIENCE

 

2007

  • “Cangkem Kuadrat” di Teater UTAN KAYU Jakarta, 30 Nopember - 1 Desember 2007
  • Pentas Malam Seribu Bunga, Taman Budaya Jawa Tengah, SOLO. 26 Nopember 2007.
  • Pentas Eksebisi Festival Sendratari antar Kabupaten se DIY. 24 Nopember 2007.
  • Konser Cangkemisasi Puisi in “International Literary Bienale” Borobudur Temple. 29 Agustus 2007.
  • Konser Cangkemunium in “Ulang Tahun Gunawan Mohammad – KOMPAS” Pekik Galery Jogjakarta. 5 Agustus 2007.
  • “Beautiful Death”. Acapella Mataraman dalam Pembukaan Pameran Lukisan di Perpustakaan Malang – Jawa Timur
  • Konser “Crewet Cangkemunium” Acapella Mataraman

 

2004

  • “Cangkem Misteri”. Acapella Mataraman dalam Super Ngakak Total di Purnabudaya Yogyakarta.
  • “Cangkeman Perkusi”. Acapella Mataraman di Lembaga Indonesia Prancis.
  • “What is That”. Acapella Mataraman dalam 100th empu karawitan Ki Cokrowarsito di Purnabudaya Yogyakarta bersama MASKARJA (Masyarakat Karawitan Jawa).
  • “Pagelaran Barometer #1” Acapella Mataraman di Yogyakarta.

 

2003

  • “Super Ngakak Total” Acapella Mataraman di Kampus UNIKA Semarang.

 

2002

  • “Membaca Lurung” Acapella Mataraman, bersama Landung Simatupang di LIP dan Bengkel Aksara.
  • “Java Ha ha ha” Acapella Mataraman di Java café Yogya.

 

2001

  • “Acapella Night” bersama Jatmika, Piss Acapella dan Acapella Madura (Eki Karmawibangga).

 

2000

  • Musik tari “Raja Damai”, Konggres Gereja Baptis Jakarta.
  • Musik Tari “Nur Gora”, Konggres PDI Perjuangan di Stadion Semarang.
  • “Suku Ng-Fredy-nan” Acapella Mataraman bersama KUA ETNIKA dan Seni Sono Ensamble Konser.
  • “Cangkem Bertaburan”. Acapella Mataraman pada Festival Gamelan Yogyakarta.
  • Acapella Mataraman di Teater Utan Kayu Jakarta pada KUA ETNIKA Konser.

 

1999

  • “Pocung Millenium, Derap Keparat, Melodi Gangga, Malioboro”. Konser tunggal Acapella Mataraman dalam HUT TVRI stasiun Yogyakarta.
  • “Geganjil Njeplak” Acapella Mataraman dalam musik Etnovaganza di Teater Tanah Air TMII bersama KUA ETNIKA.
  • “Pocung Millenium, Melodi Gangga”. Acapella Mataraman dalam Jogja Ngakak Total.
  • “Melodi Gangga”. Acapella Mataraman dalam pembukaan rumah Seni Cemeti.

 

1998

  • Musik iringan tari (Accapela) “Trancam” karya Sutopo Tejo Baskoro pad FKY 1998.
  • Peserta tamu musik September “Martopangrawit Award” diTaman Budaya Surakarta.

1997

  • “Njeplak Thung-thung” dan Oral kambang”. Acapella Mataraman dalam Sketsa-sketsa bunyi KUA ETNIKA di LIP Yogyakarta.

 

1994

  • “Cangkem Revo” Acapella Mataraman dalam pentas keliling kabupaten Sleman, Bantul, Gunung Kidung dan Kulon Progo dalam rangka DIES NATALIS ISI Yogyakarta.

 

1993

  • Membuat musik cangkem pada Ujian Koreografi ISI Yogyakarta.
  • “Bis Kota” Acapella Mataraman Yogyakarta.

 

TWEET

Could not authenticate you.

ADVERTISEMENT

advertisement advertisement